pregnant or not pregnant, that's the question

Namanya perempuan yang udh merit, pastilah pengen punya anak ya. Sgala usaha juga pasti dilakuin supaya bisa cepet punya anak itu. But again, itu semua kan kembali kepada Tuhan, apa emang udh dikasih apa belum, dll. Ada temen gue yang udh bertahun2 merit tapi blom dikasih juga. Ada juga yang cuma kosong seminggu, trus langsung 'isi'.

Gue dan si kakak menikah januari 06 lalu, dan sampe sekarang memang belum ada tanda2 gue hamil. Bulan lalu sih hadi gue sempet telat sampe hampir 2 minggu, tp ternyata loss juga. O well, gue sih selalu positive thinking, emang blom dikasih aja, emang musti nabung dulu, dll. Walau kadang masih suka iri sama yang udah hamil, dan berpikir sendiri, kapan giliran gue.

Yang gue sesali adalah kadang ada beberapa dari pihak keluarga yang kayaknya *maaf ya* kurang kerjaan, nanyaiiiin mulu. Ok, thanks buat perhatiannya, but it doesn't help at all. Gue justru merasa dipojokkan, dikasihani, lemah, dll. Kadang disebuah pertemuan keluarga, banyak yang melirikkan matanya ke perut gue *yang masih kempes juga* trus gak jarang melanjutkan dengan bertanya, "udah isi blom?" atau "gimana, udh 'telat?" OH PULEEEEEEEEZE, pertanyaan seperti itu membuat gue sangat tersiksa! It's so goddamn private! Kalaupun udh isi, PASTI gue bilang2, gak akan diem2 aja kok! Tanpa ditanya pun gue pasti akan cerita. Terus terang mood gue jadi sensitif dan gampang down.. :(

Untung aja, orang tua gue bukan tipe yang selalu memaksa anaknya untuk segera hamil. Dan alhamdulillah, gue punya suami yang sabar, selalu mendukung dan menghibur gue klo gue lagi bete dan down gara2 hal itu. Gue cuma pengen bisa membahagiakan orang tua dan suami gue tersayang dengan memberikan anugerah terindah itu. Just dunno when.. *sigh*